Penawar Rindu itu bernama Goa Cina



Okay,
call me a bad-amateur-blogger.
I left this lovely blog for some weeks due to unexplained business (sok sibuk)

Udah dah, lupakan aktifitas yang terkadang menjemukan.
Sabtu lalu, 14 April 2012, aku memutuskan untuk meninggalkan tantangan pikiran sejenak, melepas penat bersama teman-teman.

ke Pantai.



Well, I've been waiting for it so long.

Terakhir merasakan pukulan ombak pantai selatan, dentuman, dan gemuruh yang hangat di telinga, kira-kira 5 bulan yang lalu tepatnya di Pantai Sundak Yogyakarta. Begitu ada acara dadakan yang digagas oleh beberapa teman, aku langsung mengiyakan dan membatalkan acara pulang kampung untuk menyelesaikan beberapa hal dengan para oknum bejat.

Jadilah kami berangkat bersembilan; Aku, Atika, Enis, Dina, Aucha, Arum, Sista, Fajar (cowok bersama :p) featuring Irham. Sebelumnya, Dina menawarkan untuk membawakan bekal. Temen-temen request ayam, ya mahal, dan pada ga mau urunan. Akhirnya aku menawarkan diri untuk bikinin mereka bekal di pantai... (backsound picaro ala spongebob). Itung-itung, latihan masak. Mereka juga mau-mau aja sih jadi korban eksperimen hahaha. Tapi insya Allah enak, kan? hehe.

***

Pantai itu bernama Goa Cina.
Dinamakan demikian, karena ada salah satu karang yang besar dan terdapat goa di dalamnya yang sempit dan lembab (nyata). Dan dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian orang-orang Cina dari serangan Nyi Rara Kidul (Ngarang).

Well, apapun sejarahnya, yang jelas pantai Goa Cina luar biasa INDAH. PAKE HURUF BESAR LHO JANGAN LUPA.


awesomeness.

Air lautnya berwarna biru-hijau-turqoise. Sejuk sekali di mata. Pasirnya tidak berwarna putih, tetapi coklat muda, warna tanah. Ada bagian dengan ombak yang kecil (bisa dipake snorkeling, tapi ga ada terumbu karangnya), ada juga bagian pantai yang ombaknya ngga setengah-setengah.

Seperti ciri khas pantai selatan lainnya,
jalan menuju Pantai Goa Cina melewati perbukitan, dimana pantai indah ini, bersembunyi dibalik bukit. Bener kata Od (Fajar) kalo jalan menuju Pantai Goa Cina, Bajul Mati, dan Sempu sangat mudah karena penunjuk arahnya yang jelas, serta jalan yang tidak begitu terjal. Bahkan di beberapa kesempatan, aku teriak-teriak layaknya naik wahana Tornado. Jalannya yang naik-turun, berkelok, apabila dibarengi dengan kecepatan tinggi dan pengemudi yang handal, bisa bikin teriak menjadi hal yang sangat menyenangkan. Thanks to Od! :D


***

By the way,
beach is a healer.

Ngga percaya?

Coba saja bersahabat dengan ombak,
nikmati ketika ia datang dan rasakan sentuhan lembut dari buih-buih ombak.
Pukulannya yang lembut di tubuh,
tamparan halus di wajah,
dan warna air laut yang berpadu dengan pasir pantai..,
sungguh meneduhkan.

Fafiru Ilallah,
berlarirah pada-Nya, menangislah pada-Nya.

Pantai, Lautan, adalah salah satu ciptaan-Nya yang maha indah.
Dia ada disekeliling kita.
Temukan Dia dari ciptaan-Nya,
dan berbagilah bersama-Nya.







p.s. foto-fotonya menyusul :)

Tidak ada komentar