Panduan Terbaik Untuk Bunda Sebelum Melakukan Pinjaman


review cekaja.com


Awal Februari lalu ada seorang sahabatku yang main ke rumah. Karena sudah cukup lama tidak bertemu, kami kangen-kangenan dengan cara khas: CURHAT! Ya, apalagi coba? Dua sahabat perempuan bertemu, sudah pasti air mineral sebotol kurang buat mengatasi keringnya tenggorokan.

Aku dan dia sangat khusyuk bertukar cerita tentang peliknya permasalahan rumah tangga. Ada satu benang merah yang tidak berhenti kami diskusikan berulang kali, yakni masalah pinjaman atau utang. Kami berdua sama-sama dibikin meriang oleh tingkah laku orang-orang terdekat yang terbelit utang. Kasusnya bermacam-macam, ada yang persenan bunganya terus ditinggikan oleh bank tithil (biasanya hal ini banyak di desa-desa), ada yang tertipu oleh pinjaman abal-abal, ada juga yang tertipu oleh investasi bodong. Oh, kok bisa begitu, ya? Aku membayangkan keluarga yang mengalami kesulitan pasca melakukan pinjaman pasti mereka kurang memahami betul mengenai produk yang mereka gunakan dan belum mengetahui pengajuan pinjaman online yang aman untuk keluarga. Sebagai ibu, istri, sekaligus menteri keuangan rumah tangga, aku bisa membayangkan betapa pusingnya perempuan kalau dihadapkan pada situasi yang demikian rumit.

Urusan pinjam-meminjam memang tidak bisa lepas dari keluarga. Adaaaa aja dah keperluannya, mulai dari rumah, pendidikan, mobil, sampai modal usaha. Besarnya pun beragam, tergantung profil keuangan dan kebutuhan masing-masing keluarga. Apalagi pada era digital yang terjadi sekarang memungkinkan kita untuk melakukan pinjaman dengan mudah, transparan, dan nggak lagi berbelit-belit. Menurutku kemudahan ini bisa kita manfaatkan dengan baik, asalkan kita juga perlu paham rambu-rambunya, ya!


Teliti Sebelum Meminjam

Sebagai bunda generasi millenials, yang juga juri kunci keuangan di rumah, aku sangat selektif terhadap cashflow rumah tangga. Sebelum menabung ataupun melakukan aktivitas pinjam-meminjam, ada beberapa hal yang wajib aku lakukan. Berikut aku berikan beberapa trik personal yang mungkin bisa menjadi panduan awal untuk para bunda sebelum melakukan pinjaman.

Pertama, luruskan niat. Ada baiknya kita melakukan pinjaman untuk sesuatu yang memang sangat urgent dan tidak untuk hura-hura, melainkan untuk perihal yang produktif. Agar kita bisa segera melunasinya juga dan bisa bermanfaat dalam meningkatkan kinerja.

Kedua, riset. Kalau kamu sudah membaca beberapa artikel yang aku tulis di sini, pasti hafal deh kalau aku tipikal orang yang suka riset sebelum melakukan sesuatu. Nah, riset produk finansial ini sangat penting sebelum melakukan transaksi keuangan agar kita nggak tertipu di tengah jalan atau malah terlibat urusan yang lebih parah. Beruntunglah zaman sekarang riset produk pinjaman itu nggak susah. Tinggal kepoin di Google, beres.

Ketiga, cek keamanannya. Indikator keamanan buatku adalah diawasi oleh lembaga resmi milik pemerintah atau lembaga independen yang sah. Misalnya saja, OJK, Bank Indonesia, serta Asosiasi Fintech Indonesia. Saranku, jangan sekali-kalinya bertransaksi dengan lembaga yang tidak diawasi oleh otoritas di atas. Resikonya berat, Bund! 

Keempat, pahami kondisi keuangan. Sebelum melakukan pinjaman, ada baiknya kita cek dulu profil keuangan kita mulai dari pemasukan, beban, cicilan, dan pengeluaran. Memiliki pendataan keuangan yang baik akan sangat membantu dalam melakukan keputusan finansial.

Kelima, pahami kebutuhan. Agar nggak keblinger dan kepengen melakukan pinjaman ini itu yang nggak penting, ada baiknya sejak awal kita sudah menentukan prioritas utama dalam meminjam.

Keenam, cari yang bunganya rendah. Perlu kita cermati juga baik-baik bagaimana ketentuan penagihan, tanggal penagihan, dan kebijakan bunga pinjaman. Kalau kamu muslim dan cukup sensitif dengan perihal ini, kamu bisa mencari pinjaman dengan akad syariah. Sekarang sudah banyak, kok!

Berhubung makin banyak produk finansial baik offline maupun online, esensinya sebetulnya sama, ya. Tetap ada persyaratan-persyaratan tertentu sebelum pengajuan. Justru harus curiga, lho, kalau ada pinjaman online yang nggak memerlukan persyaratan khusus. Bedanya, kalau online, kita cenderung lebih mudah melakukannya dan tidak perlu keluar rumah.


Membandingkan Produk Finansial Sesuai Kebutuhan

Ngomongin soal pinjaman, aku jadi inget dulu juga sempat mau mengajukan pinjaman ke salah satu bank syariah untuk keperluan modal usaha bisnisku. Tapi, karena syaratnya buanyak dan ribet, aku udah ciut duluan. Karena tersendat di modal, akhirnya bisnis terpaksa harus aku hentikan dulu. Beberapa tahun lalu, belum banyak tuh pinjaman online yang aman dan aktivitasnya diawasi oleh OJK. Mau pinjam ke orang tua kok ya sungkan banget ya, soalnya udah sering ngerepotin. Kalau sekarang, mah, kita bisa mencari berbagai alternatif yang aman, tidak hanya via bank.

review cekaja.com


Ada juga toko finansial terlengkap di Indonesia, namanya CekAja.com. Kamu bisa menyeleksi dan memilah produk finansial langsung di link ini https://www.cekaja.com/kredit/pinjaman-online. Di sana, kamu juga dapat melakukan perbandingan serta riset untuk membuat keputusan finansial terbaik. Ada berbagai produk serta penyedia pinjaman dan bank yang diawasi oleh OJK, Bank Indonesia, dan Fintech Indonesia.

Seperti yang kukatan tadi tentang pentingnya riset produk finansial sebelum deal, CekAja.com memberikan banyak opsi mulai dari kredit, pinjaman, asuransi, hingga UKM. Pinjaman dengan akad syariah? Ada juga!

Nah, semoga panduan singkat di atas bisa berguna buat bunda ya sebagai langkah awal untuk memilih produk finansial dan pinjaman sesuai kebutuhan keluarga.



Source pict:
CekAja.com
Photo by rawpixel on Unsplash


1 komentar