Kiat Membentuk Bayi Sehat dengan ASI Bernutrisi
![]() |
Bayi kalo diajak foto bawaannya pengen nen mulu :)) |
Memandang kedua anakku yang sehat dan ceria selalu membuatku teringat pada proses menyusui yang telah aku lakoni selama hampir 4 tahun. Aku berhasil menyusui anak pertamaku, Mahira, selama 20 bulan. Proses menyusuinya harus berhenti lantaran aku hamil anak kedua. Sementara anak keduaku, Laiqa, proses menyusui masih berjalan hingga kini dan insya Allah aku akan terus menyusuinya hingga 2 tahun. Hm, sepertinya akan lebih, sih, karena Laiqa masih belum ada tanda-tanda ingin berhenti hihi.
Pada tahun 2016 lalu, aku pernah melalui proses menyusui Mahira yang tidak mudah. Berulangkali aku harus meyakinkan kedua orang tuaku bahwa anakku baik-baik saja meskipun “hanya” aku susui. Sempat pula ada drama bingung puting dan susah perlekatan, namun alhamdulillah, dapat lekas teratasi. Terbukti, Mahira tumbuh dengan sehat dan menggemaskan. Aku sungguh terbantu dengan dukungan suami dan suplemen untuk ibu menyusui. Aku tak khawatir ASI seret karena ASIku sudah keluar sejak hamil usia 8 bulan-an, beberapa pekan sebelum aku melahirkan. Mungkin karena faktor vitamin yang aku konsumsi, ya.
Namun, tantangan ketika menyusui Mahira di atas belum seberapa dibanding serangkaian hambatan ketika aku menyusui anak keduaku, Laiqa. Dia sempat terkena anemia defisiensi besi atau ADB dan membuatku harus ekstra sabar. Aku pun harus cermat dengan asupan gizi yang masuk dan menjaga kualitas ASI dan MPASI untuknya.
ASI Berkualitas, Salah Satu Caraku Atasi Anemia pada Bayi ASI
Ketika Laiqa berusia 5 bulan, aku mendapat kabar yang mengejutkan. Kadar hemoglobin di tubuh Laiqa kurang. Seharusnya dia minimal punya HGB 11, tetapi, Laiqa hanya 10.8. Meski terlihat hanya berkurang sedikit, defisit ini cukup memberi dampak pada Laiqa. Diantaranya dia jadi kurang nafsu makan, mudah sakit karena imun menurun, dan berat badannya susah naik. Kurva KMS Laiqa sempat berada di area oranye, hampir ke garis merah.
Pengalaman ini sempat bikin aku stres. Pasalnya, aku bingung bagaimana bisa anakku mengalami defisit zat besi. Tidak ada masalah berarti pada menyusui Laiqa karena aku telah belajar banyak dari anak pertama.
Akhirnya, aku melakukan sejumlah upaya dan melakukan tindakan yang dianjurkan oleh dokter. Dokter menganjurkan untuk memberi MPASI yang kaya zat besi dan lemak, serta memberi suplemen untuk Laiqa. Tidak hanya Laiqa yang minum suplemen, akupun turut mengonsumsi vitamin yang kaya DHA andalanku sejak masa kehamilan yakni Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold agar Laiqa bisa memperoleh nutrisi dan extra lemak dari berbagai sumber. Cerita lengkapku mengenai perjalanan mengatasi ADB pada bayi ASI bisa kamu baca di sini.
Singkat cerita, aku butuh waktu sekitar 7 sampai 8 bulan untuk akhirnya hemoglobin Laiqa kembali normal yakni 11.4. Alhamdulillah, aku sangat bersyukur dengan upayaku ini. Sebab, aku tahu sendiri banyak bayi dan bunda lain yang harus berjuang lebih lama. Fyi, anemia pada bayi itu penanganannya harus sabar banget dan nggak bisa cepat pemulihannya. Ada yang satu tahun, ada yang dua tahun, bahkan ada yang sampai opname karena sudah terlampau parah.
Aku sangat bahagia karena Tuhan memberikan kemudahan. Kemudahan waktu karena aku bisa lebih banyak eksplorasi menu yang diperlukan anakku serta kemudahan dukungan dari suami dan keluargaku yang tinggal di rumah. Gara-gara masalah ini, aku juga jadi peka dan cermat dalam memilih asupan makanan serta vitamin untuk bayiku yang istimewa dan untuk diriku sendiri.
Menyusui Sampai 2 Tahun? Bisa!
Sempat aku sebutkan di atas bahwa aku mengonsumsi Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold selama hamil dan menyusui. Awalnya aku hanya mengikuti saran dari teman, tapi, setelah aku coba sendiri, ternyata kualitasnya layak dapat apresiasi.
Aku punya pengalaman yang menyenangkan dengan Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold ini. Aku sempat traveling ke Turki selama 10 hari ketika Laiqa masih berusia 2.5 bulan. Keputusan yang berat untuk meninggalkan bayiku yang masih harus ASI eksklusif. Namun, saat itu aku harus ikut perjalanan untuk memenuhi hadiah lomba blog ke Turki.
Apa ada ketakutan? Tentu! Sempat aku cemas, gimana kalau ASIku akan berkurang atau mampet ketika kembali ke Indonesia. Agar kekhawatiranku ini nggak terjadi, aku selalu mengonsumsi Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold (PBFG) sehari 1-2 kali selama di Turki agar kuantitas dan kualitas ASIku tidak menurun.
Syukurlah, ikhtiarku ini memberi hasil yang memuaskan. ASIku sama sekali tidak berkurang kuantitasnya. Hingga Laiqa berusia 1.5 tahun, aku masih rutin memompa dan masih dapat minimal 160 ml sekali pompa.
![]() |
Beberapa momen pumping yang sempat aku abadikan. |
Sejak Laiqa berusia 1.5 tahun, aku sudah tidak menyediakan ASIP dan hanya direct breastfeeding. Apalagi, ini lagi pandemi jadi waktuku di rumah lebih banyak. Yang bikin aku takjub, meskipun aku tidak memompa, aku masih selalu mengalami LDR atau let down reflex ketika menyusui Laiqa. Padahal, saat ini usia Laiqa sudah 22 bulan, lho, tapi aku masih merasakan payudara basah karena ASI ketika dia menyusu. Hihi, seperti waktu masih bayi saja! Kurasa ini salah satu bukti bahwa kuantitas serta kualitas ASIku yang masih baik.
Aku ingin membagikan rahasiaku agar lancar menyusui insya Allah hingga nanti bayi berusia 2 tahun. Pertama, sebisa mungkin mematuhi panduan sukses menyusui dari WHO. Kedua, minum vitamin sejak hamil agar merangsang kelenjar yang memproduksi ASI. Jadi nanti ketika sudah melahirkan, insya Allah tidak ada drama ASI tidak keluar. Ketiga, upayakan untuk positive thinking dan bahagia. Keempat, meminta dukungan kepada suami dan keluarga. Kalau bisa, dukungan ini diutarakan ketika sebelum melahirkan. Bisa dengan mengajak suami untuk ikut seminar ASI dan mengedukasi singkat kepada orang tua. Kelima, mengonsumsi vitamin selama proses menyusui. Memang vitamin itu bisa diperoleh dari makanan, tetapi, bagi aku yang sering sakit dan punya pengalaman masalah dengan proses menyusui anak, vitamin menjadi hal yang tak boleh aku lewatkan setiap harinya. Better safe than sorry.
![]() |
Tips menyusui ala aku :) |
![]() |
10 Panduan Menyusui dari WHO (2018). |
Aku selalu meminum Blackmores PBFG satu kali sehari, biasanya aku minum pada malam hari. Tujuannya agar bayiku bisa mendapat gizi yang optimal ketika tidur. Kita tahu, kan, tidur sangat penting untuk bayi karena merangsang tumbuh kembang otak anak. Kalau aku sedang sakit atau kelelahan, aku minum 2 kapsul pada pagi dan malam hari.
Komitmen Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold untuk Bumil dan Busui
Aku memilih Blackmores PBFG sebagai suplemen andalanku selama masa hamil dan menyusui karena memiliki kandungan lengkap, 17 nutrisi esensial, sehingga bisa membantu penuhi nutrisi ibu dalam memberikan ASI yang bernutrisi untuk buah hati.
Fyi, 17 kandungan nutrisi esensial dalam Blackmores PBFG antara lain asam folat dan zat besi yang dapat membantu menjaga ibu dari resiko anemia, kemudian ada kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi serta mencegah terjadinya osteoporosis pada ibu. Blackmores PBFG juga mengandung Omega 3/DHA yang penting untuk pertumbuhan otak dan mata bayi. Yang kusuka dari kandungan DHA di Blackmores PBFG ini adalah tidak berbau sehingga tidak menyebabkan eneg atau ada rasa pahit saat dikonsumsi. Blackmores PBFG juga mengandung vitamin dan mineral lainnya yang dibutuhkan untuk ibu hamil dan menyusui.
Blackmores PBFG ini diproduksi di Australia dan diimpor oleh Kalbe Blackmores Nutrition. Perusahaan ini tidak sekadar mengimpor, tetapi turut membangun komitmen berkelanjutan dalam mendukung upaya pemenuhan nutrisi ibu hamil dan menyusui. Komitmen ini dibuktikan melalui kerjasama Kalbe Blackmores Nutrition dengan Bumi Sehat Foundation, organisasi non-profit yang berfokus pada penyediaan akses layanan kesehatan berkualitas, higienis, serta pengupayaan kelahiran anak secara layak.
![]() |
Aku sudah lama konsumsi Blackmores PBFG. Senyata itu manfaatnya :) |
![]() |
Komposisi Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold. Komplit, ya! |
Kalbe Blackmores Nutrition meyakini bahwa semua ibu di Indonesia berhak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatannya dan buah hati. Sejak 2017, Kable Blackmores telah bermitra dengan Yayasan Bumi Sehat dan secara berkelanjutan telah membantu pemenuhan gizi ibu hamil dan menyusui melalui pembagian 12.000 botol Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold setiap tahunnya di Klinik Bumi Sehat, yang tersebar di 3 kota yaitu Denpasar, Aceh dan Papua.
Kamu dapat melihat sejumlah postingan edukasi di akun Instagram @blackmoresid sebagai wujud partisipasi dalam World Breastfeeding Week 2020. Bunda juga dapat melihat tulisanku yang lain seputar menyusui.
Nah, Bunda, itulah sekelumit pengalamanku ketika menghadapi tantangan saat menyusui. Aku rekomendasikan bunda untuk mengonsumsi Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold selama hamil dan menyusui agar bisa memberikan ASI bernutrisi untuk ibu dan bayi yang istimewa. Bunda bisa beli produk Blackmores PBFG yang asli di Official Store Blackmores yang ada di marketplace langganan Bunda, yakni di Shopee, Tokopedia, Blibli, dan Lazada.
Semoga bunda bisa terus memberi ASI bernutrisi, ASI berkualitas, dan lancar menyusui. Semangat terus, ya, Bunda!
26 komentar:
Posting Komentar