Tanggal 19 Oktober lalu alhamdulillah aku akhirnya lahiran anak kedua juga. Seneng?
Pasti! Perut udah ga mblendung dan bisa makan tape
singkong lagi! Hehehe. Tapi pegel-pegelnya tetep yes, mata panda gegara
begadang juga tetep hihi.
Bicara tentang anak kedua, aku sebetulnya berencana ngasih jarak 3-4
tahunan gitu ama anak pertama. Tapi Allah berkehendak lain, dikasih lebih
cepet. Ya malah alhamdulillah, jadinya aku masih bisa mengingat segala tetek-bengek mengurus anak, mulai dari memandikan,
perawatan tubuh, dan yang paling penting tentu saja menyusui. Kalau pengalaman
si kakak dulu, aku sempat bingung pelekatan yang benar itu gimana, sekarang
jadi ngerasa lebih rileks dan lebih paham saat menyusui walaupun sempat juga
sih mengalami puting lecet dan breast
engorgement. Lha gimana, pas hamil kemarin baru aja nyapih anak pertama.
Jadi masih inget banget dong posisi dan pelekatan yang baik dan benar.
Aku juga nggak mau mengulang kesalahan di anak pertama, dimana aku baru pumping setelah anak berusia 1 setengah
bulan. Kebetulan aku sempat ngalamin breast
engorgement. Jadi mau gak mau, aku harus lebih rajin pumping agar aliran ASI lancar meskipun 90% aku direct breastfeeding.
Stok dari pumping ini juga bakal
berguna banget kalau ada agenda mendadak di luar kota, aku butuh me time di luar beberapa jam, atau ya
sekedar untuk melancarkan sirkulasi ASI. Selain itu buatku, pumping sebelum menyusui jadi penting
karena aku termasuk yang hiperlaktasi dan anakku sering ngos-ngosan kalo nenen
dan sering tersedak.
Selektif Memilih Pompa ASI
Karena bentuk payudaraku yang agal berbeda, aku cukup selektif memilih
pompa ASI. Selama ini masih pake pompa ASInya si kakak dulu. Tapi kelemahannya
aku harus menunduk-nunduk gitu saat pumping,
jadi kurang rileks, kadang bikin payudara agak sakit karena kegencet corong,
dan printilannya lumayan banyak ehehe.
Jadi suka pegel bok. Ya pegel pas pumping juga pas nyucinya.
Aku pernah lihat sih iklan pompa ASI yang bisa pumping santai.
Tapi kok manual? Wah ya nggak sido
deh karena aku nggak cocok pakai pompa manual.
Makanya aku sueneng banget pas tau MOOIMOM ngeluarin breast pump yang
mungil, designnya elegan, jenisnya elektrik, plus bisa pumping lebih rileks
gitu.
MOOIMOM emang produk-produknya berkelas sih ya, pas hamil aku sering
ngintipin instagramnya sambil ngecek ada yang diskon apa nggak wahahah. Soalnya
memang produknya cantik serta terkesan premium plus elegan. Jujur aja aku
pertama lihat warna brandnya udah naksir, kesannya adem gitu. Dan di kalangan
temen-temen sesama bumil dan busui pada heboh pas pertama kali nyobain produk MOOIMOM
yang pompa ASI silicone itu.
Kan aku jadi kepengen juga ya.
Alhamdulillah doaku terkabul deh, bisa memiliki produk premium MOOIMOM, dua
barang pula! Pertama Natural
Comfort Electric Breast Pump (Pompa ASI Elektrik) dan Disposable
Breast Pads (Penyerap ASI).
Kali ini aku nggak hanya memberi review produk premium ini tapi juga ngasih
user experience selama seminggu
pemakaian. Kenapa seminggu? Ya emang baru ku pakai seminggu dan udah kebelet
nulis ulasan saking nyaman banget produknya!
produk MOOIMOM perdana. Cihuy! |
Pompa ASI Mooimom, Solusi Pumping Anti Pegel
Sebagai konsumen, aku suka banget sama packaging-nya
breast pump (BP) MOOIMOM. Pertama,
warnanya yang cakep dan aku banget. Kedua, ada tulisan “premium”nya. Itu gak
sekedar tulisan sih, karena produk di dalamnya pun memang “berkelas”. Ketiga,
informasi dan kelebihan produk sangat jelas tertulis di kemasan.
Begitu buka box, di bagian dalam dus ada cara penggunaan. Surprisingly, isinya pun cukup komplit.
Disediakan juga sparepart cadangan
dan dot untuk baby, jadi praktis deh. Aku pikir dotnya agak keras ya kayak dot
bawaan pompa
ASI kebanyakan yang pada akhirnya cenderung gak kepake, tapi ternyata
endak! Dotnya cukup lentur dan lembut.
box elegan MOOIMOM |
Isi box pompa asi elektrik MOOIMOM |
cara penggunaan dan informasi produk di dalam box |
Nah, kebetulan kapan hari aku sempat dadakan harus ke luar kota untuk
takziah. Awalnya udah mau beli dot di luar tuh, sebab semua jenis botol (yang
pernah dipakai anak pertama) aku tinggal di Malang. Tapi begitu inget kalo MOOIMOM
juga nyediakan dotnya, nggak jadi beli botol dot baru deh. Hemat sist hihihi.
Sempat worry juga sih sebetulnya,
si gendhuk entar mau apa endak ya? Secara kadang-kadang baby kan gitu ya, suka nggak mau dipakein dot, atau tiba-tiba
bingung puting kayak si kakaknya dulu. Dan ternyata, si gendhuk tidak perlu
waktu pama untuk beradaptasi dengan dot dari BP nya Mooimom. Malah minum ASInya
banyak. Aku ninggalin 4 kantong ASIP 100 ml untuk 9 jam masih kurang rupanya!
Jadilah ngeluarin 2 kantong lagi dari freezer.
Dan saat aku pulang pun, si gendhuk tetap kenceng nenennya, tetap bagus
pelekatannya. alhamdulillah semoga nggak bingung puting ya nak! Seneng banget
dah nemu dot yang tepat dan sepaket sama breast
pump idaman.
Balik lagi ke BP nya. Kalau soal harga, relatif sih ya. Breast pump elektrik rata-rata harganya
di atas 1 juta. Malah kebanyakan di atas 2 juta untuk yang double BP. Kalo BP nya MOOIMOM ini harganya sekitar 1,6 juta dan
sedang ada DISKON jadi harga akhirnya 1,3 juta aja. Sangat worthy dengan kelebihan yang diberikan.
Pertama, design mesin yang stylish dan elegan. Mesinnya mungil, enteng, dan enak
dilihat. Kalau working mom bawa BP
ini ke kantor, dijamin gak terlihat malu-maluin hehe. Di bagian mesin juga ada
lampu indikator. Kalau lagi nyolok ke sumber energi, lampunya bakal kedap kedip
merah-biru gitu. Kalau sudah kita pejet tombolnya, jadinya full biru plus
mengeluarkan suara. Kalau kita sedang menggunakan mode, lampu indikator ada
yang bergerak ke titik-titik di mesin, sesuai dengan tingkatan daya hisap.
desain elegan dan stylish |
Kedua, ini part favoritku ya, corongnya
berbentuk silicon. Selama menyusui anak pertama dan kedua, aku baru pernah pakai 4 jenis BP
termasuk MOOIMOM ini dan tidak ada satupun yang memiliki corong silicon kecuali
MOOIMOM. Kelebihan corong silicon ini, tentu saja nyaman banget di payudara,
nggak bikin payudara kegencet, dan cenderung fit di segala size payudara. Dan ini
yang membuat kita bisa pumping sambil
senden di bantal atau kursi. Kita nggak perlu pumping sambil pegangin corong,
cukup pegang botolnya. Kalau dulu, aku kalau pas pumping yang ku pegang bukan botol tapi corong hehe. Karena kalau mencong sedikit itu corongnya,
hisapannya jadi nggak banter.
Trus selain itu, ngebersihinnya juga gampang banget, baik dari corong
maupun botolnya, karena corongnya pun juga bagian yang kayak lorongnya gitu
cukup lebar diameternya. Jadi ngebersihinnya nggak perlu pakai sikat, cukup
pakai tangan. Praktis banget lah kalau dibawa traveling.
Ketiga, ada 4 mode. Satu mode on/off dan 3 mode hisapan,
yakni stimulation mode untuk
memancing LDR yang tipe hisapannya cepat-pendek, natural baby sucking mode atau mode saat bayi menghisap yang sangat
mirip dengan cara menghisap bayi! Canggih juga nih tim risetnya MOOIMOM.
Kemudian terakhir, expression mode
atau mode hisap dengan 5 level yang tipe hisapannya panjang-lambat. Biasanya, expression mode itu yang paling bikin
payudara nyeri. Tapi pakai MOOIMOM aku nggak ngerasa nyeri sama sekali, mungkin
karena pengaruh corong silicone nya itu ya.
Keempat, sumber energinya beragam. Ini nih yang aku suka, soalnya aku kan
orangnya pelupa ya haha. Jadi kalo pas gak bawa charger, aku bisa langsung
nyolokin ke powerbank atau ke laptop. MOOIMOM juga menyediakan kabel datanya,
kok, meskipun kalau mau pakai kabel data kita yang lama juga bisa.
Kelima, ada bonus valve membrane. Biasanya, valve itu cenderung mudah sobek
setelah beberapa bulan/tahun pemakaian. Ini wajar sih karena di BP lain pun
juga begitu. Dan kalau sudah sobek biasanya berpengaruh ke daya hisap. Mungkin
itu ya sebabnya dibonusin valve membran sama MOOIMOM.
Keenam, botolnya mungil. Menurutku secara psikologis, botol mungil
ini bagus untuk pumping. Kenapa? Kan
cepet penuhnya ya dan jadi bikin semangat gitu lihat botol penuh ASI. Ye gak
buibu? Aku aja sampai sekarang pakai botol ASIP atau plastik ASIP yang size
100-120 ml, soalnya biar terus semangat lihat ASIP yang memenuhi botol atau
plastik penyimpanan. Kesannya kan jadi banyak hehe. Buatku, ini cukup
berpengaruh ama semangat pumping.
Ketujuh, bisa pumping dengan posisi
rileks. Asli, gak perlu
nunduk-nunduk lagi deh. Kemudian karena ini single pump ya, jadi sambil
menyusui anak, payudara yang nganggur bisa dipakai untuk pumping. Manfaatin kesempatan LDR sebaik mungkin! *gamau rugi.
Cara pakainya pun nggak susah, karena di box udah lengkap banget step by stepnya. Ada juga buku panduan
dan kartu garansi. Kalau pengen lihat beberapa referensi penggunaan, bisa
mampir aja ke YouTube MOOIMOM.
Cuman, tetep
nih aku punya masukan untuk MOOIMOM. Bodi mesinnya
sudah bagus banget, cuman sayang banget nggak ada penanda waktu yang dihabiskan
untuk pumping. Tapi hal ini bukan masalah besar sih, karena soal waktu bisa
kita cek sendiri via handphone atau
jam tangan.
Breast Pad MOOIMOM Andalanku: Murah, Higienis, dan Nyaman
Selain pompa ASI, MOOIMOM juga punya beragam produk aksesoris
menyusui, salah satunya adalah breast
pad. Saat ke luar kota dadakan untuk acara takziah kemarin, sebelum
berangkat aku sudah pasang breast pad
atau penyerap ASI di bra aku. Tujuannya apa? Ya biar nggak bocor doong.
Ibaranya, breast pad ini udah kayak
pembalut kalau lagi menstruasi, berfungsi menampung cairan yang suka keluar
sewaktu-waktu hehehe. Kalau lagi LDR kan tiba-tiba saja ASI suka keluar gitu
ya, kalau ngebasahin bra, jadi nggak higienis trus bakalan gawat kan kalo
ngerembes di baju luar juga.
box breast pad MOOIMOM |
Jujur saja, saat anak pertama dulu, aku kurang suka pakai breast pad karena suka mencong-mencong gitu. Tapi, breast pad-nya MOOIMOM beda banget. Dia
sekali tempet, ya tetep ada disana jadi ga ada cerita ASInya basahin bra.
Trus, nggak ada rasa ngeganjel juga di bra, bener-bener serasa gak pakai. Jadi
tetep nyaman banget pakai breast pad.
Setelah aku baca spesifikasi produknya, lha ternyata emang beda
kualitasnya. Isinya 100% cotton, lembut, dan hypoallergenic (meminimalisir penyebab reaksi alergi), tidak mudah
bocor dan breathable jadi nggak bikin
payudara jadi sarang bakteri, daya serap tinggi, perekatnya sangat lengket dan
lebar agar breast pad bisa “stays in place”, dan dikemas secara
individual jadi sudah pasti terjamin higienisnya.
asli nyuaman banget! |
Sekotak dapet 30 pcs. Harga aslinya sih Rp 75.000,- cuman aku lihat lagi
ada diskon tuh jadi Rp 45.000. Lumayan banget!
Good News for Us!
Kabar gembiranya, MOOIMOM lagi ada diskon nih! HAHAHA MARI KITA SERBU! Aku
tau kalau ada diskon dari Instagramnya MOOIMOM dan Facebook MOOIOMOM bahwa ada cashback hingga Rp 300.000,- mulai
tanggal 19 Oktober hingga 19 November, ada Clearance
Sale sampai 80% di Mall Kota Kasablanka, kemudian dapat diskon sampai 70 %
di website
MOOIMOM !
Jangan sampe kelewatan yak! Aku juga mau beli breast pump silicone yang jadi inceranku sejak lama nih hihi. Memang
MOOIMOM bener-bener sahabat baru ibu menyusui nih, lha semuanya yang dibutuhkan
busui ada disana, mulai dari baju menyusui, korset setelah melahirkan, pompa
ASI, sampai breast pad. Udah gitu,
banyak diskonnya lagi HAHA.
Kalo kamu berencana beli produk yang mana? Atau jangan-jangan sudah lebih
dulu pakai produknya MOOIMOM nih? Share disini yuk bund!
Waaawww, barokallah kelahiran bayinya ya mbaaa
BalasHapussemoga tumbuh sehat jadi anak yang baik, cerdas, mulia, membanggakan kedua ortunya
Btw hebat bgt dirimu mba. Kudu melekan dan masih bisa nulis review se-cethar ini di blog
BRAVO!
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Alhamdulillah... Srlamat ya atas kelahiran anak kedua mb. Semoga sehat ibu dan debaynya. Keren yaa bisa nulis selengkap ini..
BalasHapusMg2 tulisannya bermanfaat buat semua. Sukses y mb.. .
Selamat atas kelahiran dedeknya ya. Aku dulu sempat bingung Yoan waktu ninggal bayi kerja. Untung ada pompa asi. Sharingnya bermanfaat mbak. Terimakasih
BalasHapusSaya pakai pompa asi juga saat ninggalin bayi di rumah, semoga membantu mama2 yang sedang menyusui dan harus bekerja
BalasHapusWoww.. komplittt review nyaa. Saya punya nya bp yg manual, emg kdg pegel mompa hehee
BalasHapusBarakallahu untuk kelahirannya ya mbak, duh baca bahasan menyusui gini jadi berasa pengen punya anak lagi tapi males hamilnya hahahha.
BalasHapusCoba nih pompa udah ada waktu aku lahiran anak kedua, kan lumayan membantu. aku pakainya yang manual pegel bok wkwkkww
Eh iya aku gak kepikiran pakai botol kecil aja pas mompa biar cepet penuh ya. Haha... Pernah tuh pakai botol besar kok rasanya lamaaa bingits ������
BalasHapus