Sudah kesekian kalinya Ibuku membagi cerita tentang temannya yang tertipu
ketika melakukan transaksi pinjaman online dengan entah siapa. Kalau sudah
begitu, Ibu meminta tolong kepadaku untuk membantu atau paling tidak
menjelaskan apa yang sedang terjadi dan bagaimana bisa hal tersebut. Aduh,
kadang ada rasa gemez dan seringnya aku hanya bisa tepok jidat.
Begini Buibu, bukannya tidak mau menjelaskan, tapi kadang aku keheranan,
mengapa mau-maunya bertransaksi hanya dengan penawaran dari orang tak dikenal
via sms? Padahal, sudah jelas ancamannya nyata, ya! Bertransaksi dengan orang
di dunia maya, tuh, ada rambu-rambunya. Lha wong bertransaksi di bank saja juga
ada banyak syarat. Pada dasarnya, mau transaksi online ataupun offline,
semuanya tetap ada rambu-rambu yang perlu ditaati oleh kedua pihak. Mungkin
karena aktivitas keuangan via online
bisa lebih cepat karena memangkas beberapa prosedur, jadi banyak orang jahat
yang memanfaatkan kesempatan. Sialnya, banyak yang tertipu juga.
"Dia soalnya butuh duit, kepepet."
Ah, ya, aku berusaha memaklumi. Aku juga punya keluarga yang pernah dalam
kondisi sangat darurat, tidak tahu harus meminjam uang dimana dan pada siapa,
pada akhirnya meminjam uang dari bank tithil yang di desa terkenal suka
menaikkan bunga seenaknya sendiri.
Pada titik itu aku berusaha memaklumi pilihan yang dilakukan teman ibuku.
Mendesak, tidak ada pilihan lain. Entah karena ada keluarga yang sakit,
kecelakaan, ada pernikahan yang mungkin mendadak, kelahiran, butuh modal usaha,
menutup utang, ataupun kebutuhan lainnya. Sebagai kepala keluarga, kadang
kondisi tersebut bisa membuat seorang lelaki sembrono memutuskan. Akhirnya,
apapun dilakukan agar bisa keluar sementara dari jeratan. Tawaran yang
samar-samar terlihat seperti solusi, ternyata malah menyimpan bahaya lain.
Bukannya pemecahan masalah yang didapat, melainkan tambahan kerugian karena
harus kehilangan sejumlah uang tunai yang dikatakan sebagai "uang
muka".
Pada saat itulah peran seorang istri diperlukan. Tegur dan ingatkan
suaminya. Istri bisa meluruskan lagi langkah suami hanya jika ia memiliki
wawasan yang memadai tentang transaksi online yang aman dan terpercaya.
Kalau engga, ya sama-sama terjerumus. Huhuhu.
Karena angka tipuan transaksi keuangan di dunia maya ini masih cukup banyak, aku tergerak untuk memberi saran untuk menyeleksi
secara mandiri atau melek finansial sebelum melakukan pinjaman. Kondisi darurat bisa terjadi
kapan saja, kalau memang betul-betul butuh untuk melakukan pinjaman online agar
mendapat dana yang likuid dalam waktu cepat, kita jadi tahu apa yang perlu
dilakukan.
Trik Sebelum Mencari Pinjaman Online Terpercaya
Pertama, pastikan keamanan penyedia layanan. Keamanan ini bisa dilihat dari
perusahaannya yang sudah memiliki izin, sudah punya merek dagang, dan hal-hal
lainnya. Perihal keamanan ini biasanya bisa dicek di website pemberi layanan pinjaman pada bagian "About
Us", "Disclaimer", dan lainnya.
Kedua, generasi milenial pasti paham, nih, cek akun media sosialnya. Kalau
sekarang akun media sosial banyak dipakai perusahaan untuk menilai seseorang
sebelum diterima kerja, tentu tak ada salahnya kita sebagai calon konsumen juga melakukan screening media sosial lembaga
yang menyediakan layanan pinjaman.
Kalau penyedia layanan memiliki akun Instagram, Facebook, atau Twitter yang
terverifikasi, kita bisa lumayan lega. Tinggal melakukan kroscek satu lagi.
Ketiga, curigai syarat yang terlalu mudah. Memang betul bahwa transaksi di dunia mayaseringnya memberikan banyak kemudahan, namun, tetap saja tidak bisa "semudah itu". Semua penyedia jasa pinjaman baik dari bank maupun lembaga lainnya yang diawasi oleh OJK dan BI,
pasti punya beberapa syarat minimum yang harus dimiliki calon peminjam. Jika
syarat minimum ini tidak dipenuhi, penyedia jasa tidak akan
menyodorkan penawaran apapun karena paham bahwa calon peminjam memiliki profil
yang terlalu beresiko. Ini demi keamanan kita juga. Nah, kalo penyedia jasa yang abal-abal, mereka umumnya gak mempedulikan hal ini. Apapun profil
resikonya, sikat aja dan main tawar ini itu.
Keempat, hindari yang meminta uang muka. Sesuai petunjuk OJK, ada hal-hal
lain juga yang perlu dihindari, yakni permintaan informasi pribadi secara
berlebihan dan informasi yang tidak jelas. Jadi, kalau ada lembaga peminjam
online yang modelnya begini, langsung hempaskan saja, Buibu!
Lakukan Perbandingan Sebelum Melakukan Pinjaman
Nah, saranku, sebelum melakukan pinjaman sebaiknya melakukan filter mandiri
terlebih dahulu dengan cara membandingkan produk pinjaman online yang memiliki
bunga terendah dan juga proses tercepat.
Sebagai konsumen yang cerdas dan berhati-hati, kita perlu membandingkan
produk pinjaman karena kita memiliki profil resiko dan kebutuhan tertentu yang
mungkin ada ketidakcocokan dengan produk pinjaman yang diberikan. Misalnya,
untuk modal bisnis, ya cari yang jenis pinjamannya untuk usaha, tidak perlu
melirik atau mencari jenis lainnya.
Sekilas kayaknya ribet, ya, jika harus mencari sendiri produk pinjaman dari
bank A , B, C? Eehhh… ini udah 2019 ya, Buibu, tinggal pakai CekAja.com!
CekAja.com bukanlah pemberi pinjaman, melainkan platform yang
membantu calon peminjam untuk membandingkan dan mendapatkan pinjaman online
yang sesuai dengan profil dan kondisi peminjam. Ada beberapa jenis pinjaman yang bisa dibandingkan dan dilakukan di CekAja.com, yakni KTA, Kredit
Karyawan, Kredit Kendaraan Bermotor, kredit Pemilikan Rumah, dan Pinjaman
Usaha.
Untuk keamanan, tidak perlu diragukan. Pasalnya, semua bank dan lembaga
keuangan lainnya yang ditampilkan dalam website CekAja.com diatur serta diawasi
oleh OJK, BI, dan tentu saja Fintech Indonesia. Untuk legalitas perusahaannya,
CekAja.com memiliki lisensi dan merek dagang terdaftar dari C88 Financial
Technologies (Group) Pte. Ltd., yang diwakili di Indonesia oleh PT Puncak
Finansial Utama. Dari media sosial, CekAja.com sudah mendapat centang biru dari
Instagram, which means, it's already verified and official! Apabila kamu
memiliki pandangan tertentu pada persoalan privasi, CekAja.com juga mengatur
hal ini. Mereka berkomitmen akan menjaga data pelanggan yang masuk. Baca saja
di bagian Kebijakan Privasi pada websitenya.
Seperti yang aku katakan di atas, jangan mudah percaya dengan pemberi
pinjaman yang memberikan syarat terlalu mudah. Di CekAja.com, untuk
melakukan pinjaman kamu akan diminta memberi informasi dasar seperti nama,
penghasilan, tanggal lahir, pekerjaan, dan usia. Formulir ini hanya tinggal
klik-klik-klik seperti kalau main quiz di Facebook dan belum perlu upload
apapun. Setelahnya akan muncul rekomendasi produk sesuai profil yang kita
submit.
Apabila ternyata profil dasar kamu tidak memenuhi syarat, CekAja.com tidak
akan memberikan pilihan produk pinjaman karena mungkin saja terlalu
beresiko untuk kamu. Meski demikian, kamu bisa mengulang isi form dengan
mengganti beberapa hal. Namun, tentu saja harus jujur, dan sesuai kondisi, ya!
Hm.. daripada aku berkicau melulu, kalian bisa langsung saja pelajari sendiri
layanan pinjaman online yang aman di CekAja.com, tinggal klik
https://www.cekaja.com/kredit/pinjaman-online/.
Begitu ya, Buibu, semoga sedikit ocehanku ini bermanfaat. Tetap semangat
memilah dan memilih produk finansial terbaik untuk keluarga kita! :)
Bener banget, zaman sekarang banyak banget yang nawarin pinjam uang dengan mudah secara online. Bahkan yang nawarin via SMS. Kalo gak hati2 bisa2 kita kena jebakan. Mereka ini lintah darat milenial. Manis di awal, pahit belakang. Nyekek leher banget bunganya. Dan di CekAja, kita bisa cari tempat pinjam dana online yang aman.
BalasHapusTerimakasih infonya, semoga sukses terus...
BalasHapusLiat di TV malah serem. Banyak nasabah yang lapor polisi karena merasa diteror dan dipermalukan oleh penyedia pinjaman online
BalasHapus