Ngeblog: Dulu Sekedar Hobi Kini Jembatan Rezeki



Oh, hai!

Sudah sebulan ini aku kedatangan anggota keluarga baru, namanya Laiqa. Sudah sebulan ini juga aku mengalami perubahan jam tidur. Pagi jadi malam, malam jadi siang. Suami kerja aku tidur, suami tidur aku kerja! Hahaha, gak gathuk. Kebetulan jelang lahiran dan pasca lahiran, kerjaan juga tetap datang. Aah indahnya jadi freelancer. Jetlag mah sekarang jadi kudapan sehari-hari.

Untunglah suami nggak pernah protes dengan segala aktivitasku. Saat suami tanya, lagi ngapain? Kadang ku jawab, lagi kerja jika memang sedang menyelesaikan kerjaan freelance. Atau aku jawab, lagi ngeblog, jika memang sedang ancang-ancang bikin konten atau mempercantik blog. 

Kebetulan Blogger Perempuan Network lagi ngasih tantangan buat anggotanya untuk ngeblog selama 30 hari dengan tema yang sudah ditentukan. Entah kenapa aku merasa tertantang. Lha wong nggak punya anak aja aku nggak pernah ngeblog per hari, ini punya satu toddler dan satu baby belom juga masih ada kerjaan yang lain, bisa-bisanya ikut tantangannya?! 

Tapi karena aku jamaah Coldplayiyah, aku manut apa kata Chris Martin,

“But if you never try you'll never know. Just what you're worth.”


Perkenalan Pertama dengan Dunia Blogging

Tema hari pertama ini adalah “Kenapa Menulis Blog?” jadi aku bakal ngebahas alasan-alasan ngeblog. 

Bicara mengenai alasan, aku jadi teringat pertama kali aku kenal dengan dunia blog. Adalah teman SMPku, Amel aka Bhabon, yang mengenalkanku dengan blog. Dia sudah lebih dulu punya blog, entah karena memang dia se update itu sama perkembangan atau karena tertular kakaknya. Yang jelas saat itu aku cupu, kalo ke warnet cuma tau MIRC 😆😆

Karena aku pikir seru juga ya, aku bikin blog juga deh. Sarana yang aku gunakan untuk ngeblog dari dulu sampe sekarang ya hanya BLOGSPOT yang kini sudah diakuisisi Google dan berubah menjadi BLOGGER. Alasannya ya karena blogspot sangat simpel dan mudah digunakan. Apalagi saat itu aku hanya have fun aja dengan blog dan sebagai sarana menyalurkan pikiran. Blog pertamaku tak ubahnya seperti diary online.

Pemikiran itu terpengaruh juga oleh Raditya Dika yang saat itu mengeluarkan buku pertamanya, Kambing Jantan, yang based on his blog. Amel juga yang doyan baca buku ini, kemudian aku pinjem deh. Covernya tuh masih cover jadul yang warna hijau tua dan ada foto Raditya Dika pakai baju putih sambil dioret-oret hidung dan mukanya. Buatku yang masih SMP, asli buku itu lucu banget. Pas udah gede gini, jadi biasa aja ya hahah. Karena bacaanku Raditya Dika dan novel komedi lainnya, gaya bahasa tulisan di blog juga gak jauh beda dari dia.



Jujur saja, nulis sambil agak-agak ngelawak itu bukan aku banget. Jadi agak maksain juga sih. Entah kenapa blog pertamaku aku hapus. Di SMA, aku bikin blog lagi dong hehe. Blognya masih ada, sayang aku lupa password dan akhirnya terbengkalai begitu saja.

Tahun 2011, aku membuat blog ini. Kering banget sis, kuliah kok gak nulis apa-apa. Nah, blog ini dulunya aku khususkan untuk travel blog. Ini juga dipengaruhi banget oleh buku-buku yang aku baca saat itu yaitu bukunya Trinity dan mbak Windy, juga buku-buku travel lainnya kayak punya Claudia Kaunang, dll. Juga terinfluence beberapa travel blogger di Twitter. Kebetulan, tahun 2011 adalah tahun pertama aku berjilbab dan melakukan perjalanan ke luar kota sama temen-temen. Tahun 2011 juga adalah tahun dimana aku pertama kali ke luar negeri sendirian.

Selingannya, aku juga menulis kegalauan ala remaja dan anak kuliahan (secara waktu itu masih susah move on sejak putus dari pacar terlama! 😝) dengan elegan. Aku sendiri heran kok aku bisa nulis agak puitis cem itu ya. Sepertinya juga dipengaruhi oleh tulisan-tulisannya mbak Dee dan Andrea Hirata.

Sayangnya…. Saat itu pola pikir yang aku bangun tentang dunia blog adalah have fun aja. Aku sama sekali tidak tau tentang traffic, analytic, apalagi cara memonetisasi blog. Saat itu aku tau visitor blog sudah puluhan ribu dan ada aja komen dari orang yang tidak ku kenal yang masuk. Aku pikir ya kali aja tau dari twitter kan. Padahal bisa jadi dia datang dari pencarian organik di Google.

Ketidaktahuanku ini membuat aku meninggalkan dunia blog selama… 3 tahun! Tepatnya beberapa bulan sebelum menikah sampai akhir tahun 2017. Alasannya? Karena saat itu aku sibuk dengan aktivitas di kampus pascasarjana dan persiapan kewong. Hidup baru sebagai istri, calon ibu, sekaligus sebagai mahasiswa membuat aku menguninstal dan mengurangi aktivitas di beberapa dunia maya, diantaranya Path, Twitter, dan Blog. Aku masih menggunakan Facebook dan Instagram karena dua sosmed itu adalah media ku untuk belajar bisnis dan berdagang. 

Ndilalah, bisnisku yang semula berkembang perlahan hingga menunjukkan prospek yang baik, harus turun grafiknya. Aku sampai pusing banget, karena bisnis yang aku jalankan adalah satu-satunya sumber penghasilanku, tambahan untuk keluarga, dan penghalau stresku. Malah aku makin stres karena bisnis macet gegara hidup nomaden: Joga-Sidoarjo-Malang. Aku harus menghitung ulang dan mencari supplier bahan baku dan penjahit. Tentu saja gak mudah ya, apalagi aku sudah punya anak yang semakin membutuhkan perhatianku. Karena aku pindah ke Malang, aku kehilangan karyawanku satu-satunya yang biasanya membantuku untuk salesing dan QC. Menjadi CEO (Chief Everything Officer) sungguh menguras pikiran dan duit!

Berbekal sedikit ilmu di dunia digital marketing yang aku peroleh saat menjalankan bisnis, aku baru tersadar bahwa blog bisa menjadi penghantar rezeki yang baik. Meskipun butuh waktu yang lama dan nominalnya jauh lebih kecil ketimbang saat aku mengembangkan bisnis fashion hijabku dulu, aku memutuskan untuk kembali ke jalan yang benar (dunia blog maksudnya…) karena modalnya cuma sekitar 140ribuan untuk beli domain selama setahun, laptop dengan RAM 2 GB jadul sejak tahun 2013, wifi kenceng yang dibayar perbulan dan dipakai orang serumah, serta kreativitas. Murah, kan?

Aku memutuskan untuk kembali ke blog ini ketimbang membuat yang baru. Saat itu aku sadar aku telah jauh meninggalkan “rumah” ini (buat pebisnis, web adalah rumah. Catat itu! 😆). Aku melihat lagi beberapa travel blogger yang aku ikuti, waaah ada yang sudah punya agen perjalanan, ada yang sudah bikin buku, dan lain-lain. Nyesel banget aku dulu gak istiqomah dan gak mau belajar lebih dalam.

Kembali ke blog ini, aku membeli domain, membuat logo, dan menyetel semuanya sendiri. Beberapa bulan kemudian, aku baru tau istilah-istilah penting dalam mengambil job untuk blogger seperti DA PA blog. Kamu tau berapa DA/PA ku di akhir 2017? 

Saaatuuuuuu!


Alasan Ngeblog

Sejak kecil aku memang suka menulis. Begitu ketemu blog, wah tepat banget lah ini! Awalnya aku menulis secara bebas aja, lama-lama aku jadi belajar berbahasa yang baik, membangun gagasan, menulis sistematis, dan lain-lain. Ngeblog juga sarana aku untuk menceritakan foto yang aku jepret di perjalanan.

Sekarang, alasanku untuk ngeblog tidak hanya untuk latihan menulis, tetapi juga sebagai penghantar rezeki untukku dan orang lain, juga untuk memberi manfaat. Aku sampai sekarang masih takjub melihat traffic tentang review DSPOG di Jogja yang aku tulis dan komentar-komentar dari ibu-ibu yang mampir di postinganku tentang mengatasi sembelit. Aku makin sadar bahwa dunia digital ini menjadikan Google sebagai salah satu alat untuk mencari solusi. Murah, cepat, tapi kadang gak akurat. Untuk itu kalau urusan berbagi info, aku selalu usahakan sejujurnya dan tidak lupa aku tambahkan “tanyakan kepada ahlinya” agar pembaca tidak lupa bahwa artikel-artikel yang seliweran di Google boleh jadi referensi, tetapi baiknya tidak menjadi pengambil keputusan utama.

Alasan terakhir dan ini sebetulnya agak privat HEHEHE adalah sebagai terapi. Sempat aku ceritakan sekilas di IG Story ku kapan hari bahwa aku mengalami salah satu masalah mental. Hanya beberapa orang saja yang tau: suamiku, terapisku, satu orang sahabatku, dan teman di juragan nyantri. Perlahan, mengembangkan blog dan menjalani pekerjaanku yang sekarang membuat masalah mentalku itu semakin membaik dan juarang banget kambuh. 

Mungkin ini saatnya aku berterima kasih dengan dunia blog, sebuah media di dunia maya yang membuatku jatuh hati saat pertama kali memandangnya.

2 komentar

  1. Satu kata: salut! Semoga rezekinya mengalir deras bak air terjun ya, Mba. Amin Ya Allah. Salam buat Laiqa :)

    BalasHapus
  2. mba nabilaaa toss , aku juga jamaah coldplayiyah haha... sama juga aku dulu ngeblog gara gara ikut ikutan temen doang awalnya karna emang lagi ngetren waktu itu hahah.. salam sama laiqa ya

    BalasHapus