Tahun 2020 ini aku memilih untuk melakukan
DIET. Ya diet makanan, diet pikiran buruk, dan diet keuangan. Buat yang
terakhir itu yang paling susah sih haha moga-moga aja kuat yaah, Buuk.. godaan
dimana-mana!
Keinginanku diet bukan tanpa tujuan.
Terutama untuk urusan finansial. Aku dan suami memang bekerjasama untuk
mempersiapkan masa depan keluarga dan hari tua. Mumpung masih ada waktu,
mumpung masih muda, walaupun menurutku aku agak telat sih mulai "melek
finansial"nya, tapi daripada enggak sama sekali, kan?
Upaya "diet finansialku" adalah
dengan memasukkan anggaran ke pos-pos tertentu. Salah satunya adalah
penganggaran untuk asuransi kesehatan keluarga. Aku juga mulai melirik asuransi jiwa syariah terbaik. Ayah dan ibuku sama-sama sudah memiliki
asuransi, sementara mertuaku belum memiliki asuransi apapun. Suami juga
alhamdulillah sudah dicover oleh kantor, masih proses untuk mengcover aku dan
anak-anak.
Meski begitu, aku tetap mengupayakan agar
kami bisa mengupgrade asuransi ini ke asuransi lain (kalau ada yang akadnya
syariah, ya) dengan coverage yang lebih baik.
Antisipasi Kondisi Kesehatan pada Masa Mendatang
Coverage yang menyeluruh ini
bukan tanpa alasan. Aku hanya membayangkan masa depan akan penuh hal-hal tak
terduga, lha wong sekarang saja kayaknya kondisi sudah gila-gilaan, ya?
Tidak hanya perekonomian, tetapi juga kesehatan.
Aku mulai tersadar mengenai pentingnya
asuransi ini ketika dalam setahun terakhir, biaya tertinggi per bulan yang
dikeluarkan oleh keluargaku adalah untuk pos kesehatan. Aku alhamdulillah
sehat, tapi suami dan anak-anak? Ada aja ya keluhannya, yang sakit gigi, yang
demam, anemia, banyak lah!
Udah tau, kan, kalau baru-baru ini juga terdeteksi ada
perkembangan virus baru di Tiongkok. Virus dan penyakit "kekinian" terus berdatangan. Ini sejalan juga dengan data dari WHO yang
menunjukkan fakta bahwa terdapat sebanyak 68.000 kategori penyakit, cedera, dan
gangguan kondisi kesehatan. Dari angka ini, ada sekitar 6.172 penyakit langka
yang unik, 71.9% penyebabnya adalah genetik, dan 69.9% rentan terjadi sama
anak-anak.
Dokter Chandra Wijaya dari Siloam Hospital. |
Angka ini bikin aku agak deg-deg-an, sih.
Masalahnya, aku memiliki beberapa penyakit warisan dari ayahku. Aku khawatir
kalau banyak penyakit ini bisa menurun ke anak. Makanya aku sering konsul
dengan dokter untuk antisipasi gimana agar sakit turunanku gak ke aku wariskan
pula ke anak.
Terus, selain itu, penyakit kritis juga
nggak boleh disepelekan. Secara, aku dan suami sudah makin berumur ya haha dan
penyakit kritis zaman sekarang nggak pandang usia! Hiks. Usia 30an saja sudah
bisa terkena kalau gaya hidupnya gak sehat.
Usia 25an aja udah bisa kena. serem euy. |
Dokter Chandra memberikan data lain. Di provinsi tempat tinggalku saat ini,
yakni Jawa Timur, angka orang yang terkena kanker, stroke, dan jantung, cukup
tinggi. Bahkan di atas rata-rata nilai Indonesia. Penyakit kritis ini kebanyakan kerap bersumber dari obesitas dan diabetes. Di Surabaya, angka penderita diabetes ternyata juga lumayan melambung, tertinggi ke-3 di Jawa Timur, lho! Kenapa bisa gini, ya? Apa karena makanan Suroboyo terlalu enak??? :p
Coba lihat data-data di bawah ini, bagaimana
dengan tempat tinggalmu?
Tinggi banget angkanyaa! |
Hayo, kamu termasuk yang kena diabetes gak nih?? |
Kalau sudah sakit, biaya yang dikeluarkan
juga pasti nggak sedikit. Sebut saja biaya untuk pengobatan pasien, belum lagi
pengeluaran untuk penunggu pasien. Di Indonesia, medical trend rate atau beban yang harus dikeluarkan pasien ketika sakit termasuk tinggi jika dibandingkan dengan negara tetangga di Asia. Hal ini menunjukkan, ketika pasien sakit (apalagi tulang punggung keluarga), perekonomian keluarga yang bersangkutan rentan goyah.
Tertinggi se-ASIA loh :( |
Aku masih beruntung karena ada keluarga
besar yang dapat dimintai tolong sewaktu-waktu, tapi tentu nggak bisa selamanya
begitu, kan? Pada banyak kasus, masalah kesehatan yang terjadi membuat orang
harus berhenti bekerja, pinjam uang sana-sini, hingga menjual properti. Pola
ini cukup familiar di masyarakat kita, ya?
Membaca data-data di atas, rasanya aku
lega dengan keputusan untuk DIET. Soalnya yaa mau gak mau memang harus mengubah
gaya hidup dan pola makan dari sekarang. Sebelum semuanya terlambat,
sakit-sakitan, dan merepotkan orang banyak. Bagaimanapun harus ada upaya
pencegahan internal. Untuk upaya eksternalnya, bisa lebih dikuatkan dengan
adanya asuransi.
Memilih Asuransi Kesehatan Terbaik untuk Keluarga
Memilih asuransi memang agak tricky,
ya. Jujur saja produk keuangan yang berlabel "syariah" lebih menarik
buatku. Dalam hal keuangan, sebisa mungkin aku memang berhati-hati dalam akad.
Memang tidak semua produk keuangan yang aku miliki berlabel syariah, namun, aku
dan suami selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian dan riset terlebih dahulu
dalam memilih produk. Inginnya sih, akadnya syariah, tapi coverage-nya
juga bisa total. Ada gak ya?
Ki-ka: Dokter Chandra Wijaya, Himawan Purnama (Head of Product Development Prudential Indonesia), dan Jens Reisch (President Director Prudential Indonesia). |
Seperti ketika aku sedang mampir ke Dyandra
Convention Centre, ada informasi tentang produk terbaru dari Prudential
Indonesia yakni PRUTop dan PRUTop Syariah. Awalnya aku sih biasa
saja ya, sampai akhirnya ada kata kunci yang membuatku menoleh: tanpa ada
batasan jumlah maupun jenis penyakit kritis! Nah, kalau begini aku baru
tertarik!
Aku sudah pernah mendengar tentang
asuransi Prudential. Perusahaan ini memang sudah cukup lama melayani masyarakat
Indonesia ya, sudah 25 tahun. Dalam rentang waktu tersebut, sudah ada beberapa
produk Prudential yang dikeluarkan. Nah, tahun ini, Prudential sedang mengusung
kampanye "We DO" sebagai komitmen Prudential untuk terus
berinovasi. Komitmen ini dibuktikan dengan peluncuran dua produk baru pada awal
tahun 2020 yakni PRUTop (PRU Total Critical Protection) dan PRUTop Syariah (PRU
Total Critical Protection Syariah).
Paket komplit banget, nih. |
Kedua produk terbaru ini memiliki beberapa
keunggulan, yaitu:
1. Perlindungan atas kondisi kritis yang
lebih luas, tidak lagi terbatas pada jumlah penyakit kritis yang
dilindungi.
2. Maksimal uang pertanggungan hingga 5
Milyar.
3. PRUTop dan PRUTop Syariah yang dibeli
bersamaan dengan PRUEarly Stage Crisis Cover Plus (konvensional dan
syariah).
4. Tidak ada ketentuan masa bertahan hidup
(survival period). Untuk hal ini ada T&C-nya.
5. Perlindungan atas penyakit kritis yang
belum ditemukan (future-proof).
Di sini juga baru aku ketahui bahwa
Prudential sudah "berevolusi" dengan sangat baik. Dia fokus ke
penanganan penyakit kritis sejak awal, mulai dari perlindungan dari 18 jenis
hingga 112 jenis penyakit kritis. Pada titik ini, Prudential memilih untuk tidak
berfokus pada jumlahnya saja, karena sebagaimana data dan fakta yang ada,
jumlah penyakit terus berkembang dan bertambah. Ya penyakit tidak menular, yang
menular, dan yang dapat disebabkan oleh binatang.
Prudential memaparkan fakta bahwa apabila
seorang pasien sakit, biayanya nggak cuma perawatan di rumah sakit saja. Tetapi
juga ada biaya hidup sehari-hari akibat berhenti bekerja, biaya pendidikan
anak, biaya pelunasan hutang, dan biaya keluarga saat mendampingi
perawatan. PRUTop dan PRUTop Syariah ini meng-cover pula biaya-biaya selain perawatan di rumah sakit itu. Intinya, bener-bener bikin tenang, lah.
Kurasa inovasi ini bagus banget, ya,
karena menjawab masalah kesehatan mayoritas masyarakat di Indonesia dan jelas
beda dari kebanyakan asuransi lainnya.
Fokus kedua asuransi ini adalah untuk
memberikan perlindungan atas kondisi kritis yang lebih luas, tidak terbatas
pada jumlah kondisi kritis yang dilindungi. Perlindungan ini juga termasuk
perlindungan atas kondisi ataupun penyakit kritis yang belum ditemukan.
Kemudian, pada asuransi PRUTop dan PRUTop Syariah ini, Prudential juga menambahkan
definisi pada penyakit kritis selain pada diagnosis, yakni adanya tindakan,
perawatan, dan ketidakmampuan.
Perkembangan definisi. |
Jadi, total definisinya ada 4! Kalau
diagnosis misalnya, sudah jelas sakitnya apa: kanker. Kemudian, ada tindakan
yang diambil misalnya pembedahan awal. Ini sudah dicover oleh asuransi.
Bagaimana dengan perawatan dan
ketidakmampuan?
Perawatan bisa turut ditanggung apabila
pasien sudah masuk ICU minimum 6 hari berturut-turut ataupun sedang terapi
imunosupresif minima 6 bulan berturur-turut. Bayangkan aja biaya yang
dikeluarkan kalau nggak pakai asuransi. Sementara untuk ketidakmampuan, adalah
ketika pasien tidak mampu melakukan 2 dari 6 kegiatan harian. Misalnya tidak
mampu berjalan, tidak mampu mandi, dan lain-lain.
Tidak mampu update status gak termasuk
loh, yaa. Hehe.
Setahuku, asuransi ini dapat digabungkan
dengan produk Prudential sebelumnya apabila kamu sudah memiliki. Sebagai
seorang ibu yang menjaga kondisi kesehatan keluarga, kurasa PRUTop dan PRUTop
Syariah ini adalah pilihan yang tepat sebagai asuransi kesehatan keluarga.
Paket komplit! Apabila kamu pun berpikir demikian, coba langsung menghubungi
kantor Prudential terdekat dan bertanya langsung sama mereka tentang term
and condition serta proses pendaftarannya, siapa tau juga cocok!
Fenomena penyakit langka sekarang kian menjadi sih. Lha bagaimana, yang menjaga pola makan saja masih banyak yang terkena penyakit
BalasHapusSebelum terjadi yang nggak-nggak, daftar asuransi dululah biar hidup jadi tenang
Wah, Surabaya terbesar ke tiga ya di Jatim? Saya mau lihat daerah saya di Cianjur tapi diagram nya terlalu kecil, saya tidak bisa zoom but baca. Ada tidaknya daerah saya di sana hehehe...
BalasHapusNgeri juga ya mbak dengan adanya virus serta penyakit baru. Berarti musti lebih menjaga pola makan dan pola hidup lebih sehat dan baik lagi nih ya.
BalasHapusWahh, prutop syariah udah keluar ya Mba..
BalasHapusAku mau kepoin dulu ah..
Kalo cocok bisa banget nih jadi perlindungan aman sesuai syariah
Wuih... Prudential susah ada versi syariahnya ya sekarang. Ini asuransi TOP banget emang. Bayarnya juga lumayan besar sih nominalnya. Tp dapatnya ntar juga setara sm apa yg uda kita keluarkan.
BalasHapusPrudential memang sudah terpercaya dari dulu, pengalaman proses pencairan sebagian pun dulu juga mudah, cepat, gak pake ribet
BalasHapusMakin kesini wabah penyakit itu memang makin 'aneh' dan asing di telinga saya. Mudah-mudahan kesehatan kita selalu terjaga ya mom
BalasHapusIya mom sekarang banyak banget ditemukan penyakit langka, kita memang harus mencegah dan mempersiapkan asuransi jika terjadi sesuatu yang ga diinginkan di masa akan datang
BalasHapusDibuka dengan pemaparan banyaknya penyakit begini jadi bikin merinding duluan.
BalasHapusHihii...akupun takut kalau mewarisi penyakit orangtua.
**samasama dari Surabaya, Jawa Timur juga, jadi ngerasain betul macam-macam makanan endeeuus Surabaya yang mungkin kurang sehat.
Prudential selalu hadir tepat di tengah keresahan masyarakat mengenai jaminan kesehatan.
duh semoga kita semua selalu diberikan kesehatan yaaa, tahun 2020 ini salah satu resolusi aku emang melakukan pola hidup yang lebih sehat nih, dan lagi berusaha ngurangin kopi hehehe
BalasHapusNgeri juga yah bayangin penyakit kritis. Aku 2020 ini mulai aware banget sama kesehatan, mau rajin olahraga sekarang. Emang punya asuransi sekarang penting banget yaa, karena kita nggak akan pernah tau ke depannya bakalan gimana.
BalasHapusini sifatnya asuransi tambahan bukan sih? jadi harus punya asuransi utama dulu baru deh nambahin asuransi ini jadi bisa nikmati manfaattnya
BalasHapusPrudential ini programnya selalu bagus-bagus ya, apalagi sekarang ada PRUTop yang mengcover penyakit kritis. Karena setauku gak semua asuransi punya program seperti ini, bahkan ada yang gak mau cover loh.
BalasHapusPenting banget emang melindungi diri dengan proteksi seperti ini soalnya memang perlu kan kita ga pernah tau apa yg terjadi besok
BalasHapusAsuransi itu sangat membantu kita ya dalam mengcover kebutuhan kita terutama di kesehatan. Apalagi kalau pelayanan yang diberikan lengkap gini. Membantu sekali.
BalasHapusAku sudah lama pakai pru syariah mba. Sejak 2011. ..belum pernah claim sih so far so I don’t know how welL they are in handling claims. Berarti ini top up ya ... tambahan dari akun yang sudah kita bayar sebelumnya. Jadi total premi per bulan or per tahunnya berapa mba? Lumayan juga ya.. dan kalau YP sampai 5 M kebayang saya preminya juga tinggi. Mba juga pakai Pru? Ambil yang apa?
BalasHapusoke banget nih kalau gak ada batasan jumlah dan jenis penyakit kritisnya.. jadi lebih tenang kalau punya asuransi ini yaahh
BalasHapusiyanih aku juga baru ngeh sebenernya menurut opini ku bpjs saja belum cukup karena kalau ada keadaan urgent, asuransi bisa sangat membantu :D
BalasHapus