Pengalaman dan Tips Memilih Sekolah Anak Jenjang PG, TK, dan SD (Bagian 2)

tips mencari sekolah anak

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan pertama tentang tips memilih sekolah anak jenjang PG, TK,

dan SD. Ketiga jenjang ini aku satukan karena ada kemiripan dalam memilih sekolah dan merupakan

jenjang yang menjadi basic education bagi anak-anak kita. 


Pada postingan sebelumnya, aku telah menulis tentang persiapan sebelum mencaari sekolah anak, serta proses memilih sekolah anak bagian pertama tentang kondisi internal sekolah serta bagian kedua tentang kondisi eksternal sekolah. Pada postingan ini, aku akan melanjutkan pengalaman mencari sekolah anak pada bagian ketiga tentang biaya sekolah, bagian keempat tentang aksesibilitas, dan bagian kelima tentang relasi dengan walimurid.


Bagian 3: Biaya Sekolah

Biaya sekolah anak ini bisa sangat sensitif ya. Terkadang bagi sebagian orang tua, bagian biaya ini justru

menjadi gengsi tersendiri karena bisa menyekolahkan anak di sekolah yang mahal. Perlu aku sampaikan

di sini bahwa mahal belum tentu bagus. Mahal belum tentu sesuai dengan nilai keluarga dan

kebutuhan anak.


Tentu aku akan menyarankan untuk melihat dulu value keluarga kita dan kebutuhan anak,

baru cek biaya sekolah. Tapi, apabila kamu memang memiliki masalah tersendiri di anggaran,

maka utamakan anggaran baru kemudian bagian kebutuhan anak.


Oke, setelah aku lihat-lihat, beberapa sekolah swasta (terutama di Surabaya) memiliki kemiripan harga, baik uang pangkal maupun SPP. Ada, sih, satu dua sekolah yang gap nya tinggi banget. Kalau sudah begitu biasanya aku nggak ngelirik karena selain kemahalan, jaraknya juga cukup jauh dari rumah hehehe. Nah, karena biaya mirip-mirip, kita tentu harus melihat aspek lain seperti kondisi internal sekolah dan fasilitas.


Biasanya, uang gedung sekolah swasta untuk jenjang PG dan TK itu sekitar 5-10 juta rupiah. Ini rata-rata, ya. Ada yang di bawah dan di atas nominal tersebut. Sementara untuk jenjang SD rata-rata antara 15-25 juta rupiah. Seringkali ada diskon, kok, baik untuk orang tua baru maupun yang sudah lama. Biasanya diskon itu berlaku sebelum bulan Februari (ini menurut pengalamanku aja, sih) makanya lebih baik mencari sekolah sejak jauh sebelum tahun ajaran baru mulai.


pengalaman memilih sekolah anak

Nah, untuk SPP sekolah jenjang PG dan TK biasanya antara 500 ribu - 1 juta rupiah. Sekolah anakku dulu saat masih PG B itu sekitar 500-700 ribu sementara sekolah TK anakku sudah 1 juta SPP nya. Variasi harga ini juga dipengaruhi oleh fasilitas dan kurikulum sekolah tentunya, ya.


Sementara untuk jenjang SD, biasanya SPP sudah lebih mahal. Rata-rata antara 1.3 juta - 2.5 juta rupiah, tergantung kurikulum sekolah dan tergantung fasilitas. Sekolah yang menyediakan fasilitas catering makan siang biasanya bakal lebih tinggi SPP-nya. Kita juga bisa menanyakan apakah ada beasiswa untuk anak yang tidak mampu dan anak yang berprestasi di sekolah.


Bagian 4: Aksesibilitas

Coba kita juga mengecek lokasi calon sekolah anak kita. Lebih baik, kita menjawab beberapa pertanyaan

berikut atau bisa juga kita tanyakan ke pihak sekolah:


1. Di mana lokasi sekolah? Apakah mudah dijangkau oleh transportasi pribadi dan publik?

2. Apakah sekolah anak termasuk daerah banjir?

3. Apakah ada sistem antar jemput dari sekolah? Jika ada, menggunakan mobil atau bis sekolah?

4. Apakah jalan menuju sekolah merupakan daerah yang sering macet?

5. Kalau anak kita telat karena macet, apakah ada sanksi dari sekolah?

6. Seberapa luas parkiran sekolah?

7. Kalau jam pulangnya tiap jenjang barengan, apakah menimbulkan kemacetan? Bagaimana solusinya


... dan sejumlah pertanyaan lain tentang aksesibilitas yang bisa kamu tanyakan sendiri ke sekolah. Urusan akses ini jangan disepelekan, ya, karena menyangkut kenyamanan anak dalam perjalanan dan tentu kita inginnya sekolah yang ngga terlalu jauh agar anak tidak capek di jalan.


tips mencari sekolah anak


Bagian 5: Relasi dengan Walimurid

Sekolah negeri maupun swasta biasanya memiliki cara tersendiri untuk membangun relasi dengan

walimurid. Kalau di sekolah negeri biasanya ada komite sekolah yang terdiri dari walimurid.

Sementara untuk sekolah swasta mekanismenya bisa berbeda-beda.


Dari pengalamanku menyekolahkan anak di 2 sekolah yang berbeda, ada beberapa sistem relasi dengan walimurid yang mungkin ada di sekolah. Pertama, sistem ketua wali murid. Biasanya ini dipilih langsung oleh guru kelas atau ditunjuk oleh para wali murid. Ketua per kelas ini nantinya menjadi narahubung yang menjembatani antara walimurid kelas dengan guru dan sekolah.


Kedua, ada sistem forum atau perwakilan walimurid. Biasanya sistem ini lebih kompleks, ada lebih dari 3 orang sebagai ketua, wakil, dan bendahara. Biasanya untuk jenjang yang lebih banyak kelasnya seperti jenjang SD, ada sistem perwakilan kelas untuk bergabung dalam satu forum dengan kelas lainnya. Biasanya untuk yang sistem forum begini, para perwakilan kelas memiliki program kerja sendiri yang didanai oleh sekolah. Beberapa sekolah juga melakukan pungutan untuk biaya kegiatan walimurid, mungkin antara 5000-25.000 rupiah saja, kok.


Relasi sekolah dengan walimurid ini sangat penting, karena berkaitan untuk mengakomodir pendapat dan masukan walimurid tentang jalannya proses belajar mengajar. Selain itu, tanyakan juga pada sekolah bagaimana cara sekolah melibatkan walimurid dalam membuat keputusan penting? Apakah secara terbuka atau melalui perwakilan kelas. Keputusan penting ini maksudnya apabila ada kendala atau tantangan pada pembelajaran daring, mengenai kegiatan belajar mengajar, mengenai antar jemput, dan lain sebagainya.


tips mencari sekolah SD


memilih sekolah TK


memilih sekolah SD

35 Pertanyaan dalam Memilih Sekolah untuk Anak

Berikut saya buatkan rangkuman pertanyaan yang bisa kamu ajukan kepada sekolah maupun

pada diri sendiri dan suami ketika survei sekolah. Mulai dari persoalan bagian pertama tentang

kondisi internal sekolah hingga bagian akhir tentang aksesibilitas.


1. Siapa yayasan yang mengelola sekolah ini? Bagaimana latar belakangnya?

2. Seperti apa value dan visi misi sekolah?

3. Bagaimana kurikulum sekolah? 

4. Mengapa sekolah memilih kurikulum tersebut?

5. Bagaimana cara sekolah membedah kurikulum ini menjadi kegiatan pembelajaran?

6. Apakah kurikulum sekolah sudah sesuai dengan visi keluarga?

7. Kapan sekolah mengadakan kegiatan di luar ruangan untuk murid?

8. Bagaimana kualitas pengajar sekolah?

9. Dari lulusan mana saja pengaajar di sekolah?

10. Berapa pengajar yang ditempatkan untuk satu ruangan atau satu kelas?

11. Berapa kapasitas murid dalam satu kelas?

12. Apakah ada psikolog anak di sekolah?

13. Apa saja kegiatan ekstrakulikuler di sekolah?

14. Kapan kegiatan extra ini dilakukan, apakah masuk ke dalam pembelajaran atau setelah sekolah?

15. Apa saja prestasi anak-anak di sekolah ini?

16. Bagaimana metode pembelajaran daring apabila ada pandemi?

17. Apakah sekolah menggunakan aplikasi tertentu untuk penghubung antara sekolah dan orang tua?

18. Apa saja fasilitas di sekolah?

19. Apakah sekolah memiliki sirkulasi udara yang baik?

20. Apakah sekolah memiliki ruangan bermain yang cukup luas dan terawat?

21. Bagaimana higienitas di sekolah, apakah ada ruangan cuci tangan dan toilet terpisah?

22. Apakah ada vaksin rutin dan kunjungan dokter?

23. Apakah sekolah menyediakan makan siang? Jika iya, bagaimana menunya, siapa penyedianya?

24. Apakah sekolah memiliki kerjasama dengan lembaga lain?

25. Apakah sekolah memiliki program magang anak di lembaga lain maupun kunjungan ke lembaga tertentu?

26. Berapa biaya sekolah, dapatkan kita mencicil? Adakah beasiswa untuk anak?

27. Di mana lokasi sekolah? Apakah mudah dijangkau oleh transportasi pribadi dan publik?

28. Apakah sekolah anak termasuk daerah banjir?

29. Apakah ada sistem antar jemput dari sekolah? Jika ada, menggunakan mobil atau bis sekolah?

30. Apakah jalan menuju sekolah merupakan daerah yang sering macet?

31. Kalau anak kita telat karena macet, apakah ada sanksi dari sekolah?

32. Seberapa luas parkiran sekolah?

33. Kalau jam pulangnya tiap jenjang barengan, apakah menimbulkan kemacetan? Bagaimana solusinya?

34. Bagaimana relasi sekolah dengan walimurid?

35. Bagaimana prosedur jika kita ingin memberi masukan maupun kritik kepada sekolah?


Itu dia sekelumit pengalamanku dan tips memilih sekolah anak. Semoga bermanfaat untuk bunda dan ayah, ya. Boleh banget kalau mau memberi komentar atau bertanya di bawah ini. Terima kasih banyak!

Tidak ada komentar