Meminimalisir Drama Ketika Demam Datang

kompres demam bayi, kompres demam anak, kompres demam dewasa, kompres demam yang bagus, kompres demam yang benar, menurunkan demam bayi, menurunkan demam secara alami, menurunkan demam anak, menurunkan demam dengan bawang merah, menurunkan panas pada balita, menurunkan panas pada anak, menurunkan panas tinggi pada bayi, menurunkan panas tinggi pada anak, menurunkan panas dengan bawang merah, harga hansaplast cooling fever, review hansaplast cooling fever, menurunkan demam anak tanpa obat, menurunkan panas pada bayi


Tahun 2019 kemarin menjadi tahun yang cukup berat buatku. Tahun lalu adalah tahun pertama aku belajar menjadi ibu dua anak dan qadarullah, aku diuji dengan anak-anakku yang gampang sakit. Awalnya aku rileks aja lah, ngasih sugesti diri bahwa nanti juga bakal sembuh. Lama kelamaan, sakitnya anakku ternyata nyaris datang sebulan sekali. Jadi bergantian gitu, habis kakaknya yang sakit, adiknya! Gimana gak meledak kepala sayah?!

Sempat ada kondisi ketika anakku mulai panas atau demam, aku sudah parno duluan. Tiba-tiba unmood dan aku jadi khawatir berlebihan, jadi nggak bisa melakukan hal-hal lain. Karena dulu aku masih bingung bagaimana cara menurunkan panas pada bayi dan anak, kalau bisa sih pakai cara menurunkan demam dengan cara alami, ya. Jadi kebanyakan ngikutin apa kata orang tua yang lebih berpengalaman. Namun, ternyata nggak semuanya efektif diterapkan.

Meski penuh tekanan, ternyata benar kata Kelly Clarkson: what doesn't kill you make you stronger. Ada hikmah dan aku jadi paham metode pertolongan pertama untuk menurunkan demam pada anak dan bayi yang efektif. Agar lebih bermanfaat, pengalamanku akan aku bagikan di sini. Baca sampai tuntas, ya!


Berusahalah untuk Tidak Panik

Iya, aku tahu, susah untuk mempraktikkan tidak panik ketika kita bukanlah ibu yang bisa tenang dengan mudah. Berulangkali aku harus inhale-exhale kalau anak-anak lagi demam dan berujung pada sakit yang lain. Kalau demamnya karena imunisasi atau tumbuh gigi sih aku selow ya, tapi kalau demamnya tuh gejala awal sakit yang lain jadi masalah buatku.

Perlu kita ketahui ya, Bund, bahwa demam atau panas tidak selalu pertanda yang buruk. Hempaskan saja apa kata wong biyen yang selalu panik kalau anaknya demam dan akhirnya sekarang pun kalau lihat cucunya demam udah buru-buru pengen ngasih obat aja.

Demam menandakan adanya penyakit atau kondisi lain di dalam tubuh. Kondisi ini umumnya terjadi sebagai reaksi dari sistem imun dalam melawan infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit penyebab penyakit. Tapi, ada hal lain juga yang memicu demam, misalnya cuaca ekstrim seperti yang beberapa bulan lalu mendera daerah Surabaya Sidoarjo dan sekitarnya, serta reaksi setelah vaksin. 

Aku biasanya baru memberi obat ketika suhu anakku sudah mencapai 38.3 ke atas. Kalau sudah 39.5 ke atas atau bahkan hampir 40 derajat, aku memberinya obat penurun panas yang dimasukkan dari dubur. 

Tapi, sebelum menyentuh angka 38 derajat, aku selalu berusaha tenang dan mengamati reaksi tubuh anak. Rutin memeluk, skin to skin, mengajak anak untuk mengurangi aktivitas dan beristirahat, serta minum banyak air putih untuk Mahira dan lebih sering aku susui untuk Laiqa. Oh ya, perlu diingat, ya, bahwa demam juga bisa menghampiri kalau anak dehidrasi. Aku juga berikhtiar menggunakan metode alami seperti menurunkan demam dengan bawang merah yang sudah diiris, diberi minyak kayu putih, dan dibalurkan di punggung anak.

Mengajak Anak untuk Relax
Kita aja, tuh, kalau lagi sakit pasti bawaannya bete mulu, lemes, dan males ngapa-ngapain. Anak juga begitu, kalau sakit bisa susah makan, cranky, mudah marah, dan lain-lain. Yang jelas, itu cara mereka mengomunikasikan bahwa mereka merasa tidak nyaman.

Kita, sebagai ibunya, perlu membantu, nih. Kalau aku, biasanya anak aku bacakan buku, aku timang, aku ajak flashback film favoritnya seperti film Frozen 2 misalnya, dan memberinya makanan yang ia suka serta aman untuk tubuhnya.

Mengajaknya Jalan-Jalan
Percaya atau enggak, kadang ada anak yang stres dan sakit kalau keinginannya gak dituruti! Hahaa ada gak yang anaknya macam begini? Syukurlah anakku gak begini sih wkwk. Tapi, saranku, ngajak anak keluar hanya jika kondisinya memungkinkan, ya. Kalau dia udah ada tanda-tanda terlalu lesu atau muncul gejala sakit lain seperti flu dan batuk, sebaiknya beristirahat dulu di rumah sambil leyeh-leyeh nonton film.

kompres demam bayi, kompres demam anak, kompres demam dewasa, kompres demam yang bagus, kompres demam yang benar, menurunkan demam bayi, menurunkan demam secara alami, menurunkan demam anak, menurunkan demam dengan bawang merah, menurunkan panas pada balita, menurunkan panas pada anak, menurunkan panas tinggi pada bayi, menurunkan panas tinggi pada anak, menurunkan panas dengan bawang merah, harga hansaplast cooling fever, review hansaplast cooling fever, menurunkan demam anak tanpa obat, menurunkan panas pada bayi
Emesshhh ada gambar Elsa dan Anna :)


Sedia pertolongan pertama
Aku selalu nyetok beberapa penolong pertama. Misalnya obat penurun demam (yang hanya aku gunakan kalau demamnya makin parah), essential oil, dan cooling fever atau kompres demam. Khusus untuk cooling fever ini, aku berusaha banget untuk selalu ada di kotak obat. Karena, yang pakai bukan hanya anakku. Kadang kalau aku, suami, atau bahkan ayahku demam, kami juga menggunakan cooling fever ini, lho! Haha.

Sepanjang pengalamanku punya anak, cooling fever ini cukup membantu ya untuk menurunkan demam atau minimal bisa membuat anak lebih nyaman dan #GakPakeDrama. Seperti yang aku katakan di atas, kadang demam itu kan tanda awal dari penyakit yang lain dan penyakit itu biasanya baru muncul hari kedua atau ketiga setelah demam datang. Nyebelin, ya? Jadi, kita emang kudu super sabar, deh!

Sambil “nunggu” tanda-tanda penyakit lain itu, nggak mungkin kan kita membiarkan anak nggak nyaman? Kadang mau ngasih obat juga ragu ya, takutnya kalau frekuensi anak sakit cukup sering seperti anak-anakku, terlalu sering memberi obat juga pasti ada efeknya.

Jadi, aku selalu menggunakan cooling fever sebagai langkah pertama. Syukurlah, cooling fever andalaku ini cukup efektif untuk menurunkan panas serta meminimalisir drama karena bahannya ada essential oil-nya!


Hansaplast Cooling Fever Pertolongan Pertama yang Serba Bisa!

Aku katakan Hansaplast Cooling Fever ini “serba bisa” karena secara fungsi dia memang sudah teruji untuk meredakan demam, PLUS, bisa mengurangi potensi drama karena desain Cooling Fever Disney-nya bisa jadi bahan cerita sama anak!

Keunggulan Hansaplast Cooling Fever yang paling kentara dan beda dari yang lainnya adalah mengandung essential oil dan setauku baru ini sih cooling fever yang berbahan menthol, minyak peppermint, minyak wintergreen. Begitu bungkusnya disobek, aroma menenangkan langsung semerbak, rasanya kepengen ngebauin terus hehehe. Bentuknya standar, nggak terlalu tipis maupun terlalu tebal, yang jelas nyaman untuk anak. Perekatnya juga cukup kuat menempel di dahi. Kalau untuk anak keduaku yang masih bayi, biasanya aku gunting jadi dua agar lebih fit di dahinya.

kompres demam bayi, kompres demam anak, kompres demam dewasa, kompres demam yang bagus, kompres demam yang benar, menurunkan demam bayi, menurunkan demam secara alami, menurunkan demam anak, menurunkan demam dengan bawang merah, menurunkan panas pada balita, menurunkan panas pada anak, menurunkan panas tinggi pada bayi, menurunkan panas tinggi pada anak, menurunkan panas dengan bawang merah, harga hansaplast cooling fever, review hansaplast cooling fever, menurunkan demam anak tanpa obat, menurunkan panas pada bayi
Ekspresi bahagia karena demam mereda :)


Selain soal bahan, desainnya itu loh.. karakter favorit anak! Apalagi kalau bukan PROJEN. Eh, FROZEN, yaitu Elsa, Anna, dan Olaf. Jadi, aku ada bahan ngobrol sama Mahira untuk lebih membuatnya rileks dan tenang ketika demam datang. Hal yang sepele tapi penting ya, karena Mahira ini tipikal anak yang suka diajak ngobrol apalagi kalau sambil dipeluk.

Ya kira-kira begini ngobrol sama Mahira ketika dia demam:

Bunda: “Mahira, pakai cooling fever dulu, yuk. Biar Kakak cepet sembuh, panasnya cepat turun.”

Mahira: “Nggak mau! Mahira mau tidur ajaa huaa..” (biasanya dia nurut sih kalau diminta pakai cooling fever, tapi namanya anak lagi sakit, potensi drama mendadak tuh pasti ada!)

Bunda: “Eh, yakin nggak mau? Cooling fever punya bunda ini baru, ada gambar Elsa sama Anna kesukaan Mahira, lho! 

Mahira: “Mana bunda??” (Pasti dia penasaran, karena dia suka banget sama karakter di film Frozen!)

Bunda: “Ini (sambil membuka cooling fever) Mahira ingat nggak waktu di film, siapa sih yang berani naik kuda di atas air itu?”

Mahira: “Mm… Elsa! Elsa berani ya bunda, kayak Mahira…”

… dan obrolan pun berlanjut. GAK PAKAI DRAMA, YES YES YES!

Harga Hansaplast Cooling Fever ini juga terbilang terjangkau, per lembarnya sekitar 10 - 15 ribu. Daya tahannya selama 8 jam dan tidak hanya efektif menurunkan demam, tetapi juga untuk sakit kepala, sakit gigi, dan menurunkan panas pada anak dan dewasa.

kompres demam bayi, kompres demam anak, kompres demam dewasa, kompres demam yang bagus, kompres demam yang benar, menurunkan demam bayi, menurunkan demam secara alami, menurunkan demam anak, menurunkan demam dengan bawang merah, menurunkan panas pada balita, menurunkan panas pada anak, menurunkan panas tinggi pada bayi, menurunkan panas tinggi pada anak, menurunkan panas dengan bawang merah, harga hansaplast cooling fever, review hansaplast cooling fever, menurunkan demam anak tanpa obat, menurunkan panas pada bayi
Bagian belakang, ada cara pakai dan detail lainnya.


Buat yang anaknya laki-laki, bisa dikasih Hansaplast Cooling Fever yang bergambar Avenger, siapa sih anak yang nggak suka aksi heroik (nan ganteng! *lho) dari Captain America, Iron Man, Dr. Banner, dan kawan-kawannya? Emaknya aja sukaa.. ngaku hayoo hihi.

Kalau Bunda kepengen tau tentang produk #HansaplastID lainnya, bisa kunjungi website Hansaplast saja ya di www.hansaplast.co.id, intip-intip akun IG-nya Hansaplast di @Hansaplast_ID dan Facebook Fanspage @HansaplastID. Oh, ya, aku pernah juga tulis review tentang Hansaplast Spray Antiseptic juga.

Begitulah, Bunda, secuprit pengalamanku dalam meredakan demam dan meminimalisir drama ketika demam datang. Bunda apakah ada yang punya pengalaman serupa? Atau ada pengalaman menarik saat menggunakan cooling fever? Cerita di kolom komentar, yuk! :)


13 komentar

  1. wah aku baru tahu kalau cooling fever sekarang ada versi anak2nya, aku tahunya yang versi bayi soalnya :)

    BalasHapus
  2. Jujur aja kalo anak panas aku termasuk ibu yang sedikit merasa panik ya, padahal sebenernya gak boleh ya, karena kalo oanik malah gak bisa mikir apa2.

    dan di rumah aku juga pakai cooling fever kayak gini nih, lumayan buat nurunin panas and demam anakku.

    BalasHapus
  3. Ternyata si kecil juga harus tetap dalam kondisi rileks ya, mbak. Jangan biarkan ia tegang apalagi sampe stres karena demam.

    BalasHapus
  4. Wah lucu banget sih ada karakternya gitu. Anakku suka susah kalau dipakein cooling fever begini, ntar kalau dia panas coba cooling fever ini deh sapa tau dia jadi mau dipakein..

    BalasHapus
  5. Baru kejadian nih anakku panas kemarin mba. Sedihnya pas stok hansaplast untuk redam demam ini lagi kosong. Ntar sore harus beli ah:)

    BalasHapus
  6. ini hansaplast fever kalau kupakaikan ke anakku bakalan langsung dilepasnya huhuhu geli gitu kali ya dia haha. Jadi ya yang jadi andalan skin to skin, sambil memperhatikan perubahan suhu tubuhnya

    BalasHapus
  7. makasih sharingnya mba, bisa diterapkan pada anak-anakku nanti, kadang aku lihat sepupuku demam aja udah panik apalagi sama anak sendiri, baca ini bisa belajar niy

    BalasHapus
  8. Makasih tipsnya kakakk.. berguna banget nih buat emak newbie macam akuh hehehe.. hansaplast cooling pad-nya bs jd referensi juga nih.

    BalasHapus
  9. Bener juga ya, ketika anak sakit tuh pikiran jadi tidak tenang saat harus mengerjakan hal lain. Aku mengalami hal ini juga nih, pas anak-anak masih kecil kan aku masih ngantor. Selalu enggak konsen deh karena kepikiran anak sakit di rumah. Dan drama ngompres itu ya gitu deh, kalau pake kompres kain biasan, bakalan dibuang-buang deh. Menarik sekali nih konsep cooling fever dengan gambar karakter gini. Anak jadi anteng saat dikompres dan suka ngeliat gambar tokoh idola mereka.

    BalasHapus
  10. Untungnya ada Hansaplast ya, anakku sekarang mau dikompres juga loh soalnya karakternya tokoh favoritnya. Gak pake drama lagi deh, senengnya

    BalasHapus
  11. Sekarang udah serba praktis yaa Ka, aku langsung salfok sama Hansaplast Cooling Fever yang ada gambar Frozennya gemesh hehe

    BalasHapus
  12. Emang ya kalau anak demam itu mamak ikutan pusing 7 keliling. Serba gak enak. Kasihan banget deh pokoknya. Baru tahu sekarang hansaplast ada cooling fever buat penurun demam.

    BalasHapus
  13. Kalau tips diajak jalan jalan alias ke luar rumah ini ampuh banget kalau di anak saya mba

    BalasHapus